Minggu, 16 Januari 2011

Me and my friends

Hihihi.
Mungkin agak gila. Tapi mereka sangatt berharga dan tak tergantikan. Mereka setia menemaniku.
I'll introduce to you, Here they are...

1. Dede (guling)

Sejarahnya adalah... Waktu itu aku masih TK, disore hari mamaku pulang kerja, dia membawa tas belanjaan yang isinya adalah guling kecil dengan tinggi sekitar 3/4 dari kaki ku. Dia berwarna dasar orange kotak-kotak putih dengan tambahan gambar bebek-bebek berbaju merah-hijau ditambah lagi tulisan alfabet berwarna-warni. Pertama aku melihat dia, aku sangat senang sekali. Aku benar-benar masih ingat that first sight. Karena aku tidak punya adik dan sangat ingin seali mempunyai adik, aku putuskan memberi nama guling imut itu "Dede"! Ya, kemudian semua orang dirumah memanggilnya Dede. Aku sudah menganggapnya bagian dari keluarga kami. Papa ku pun juga sudah menganggapnya anak, karena aku paksa. Hihihi. Aku juga pernah menggambarnya lewat imajinasi sebagai manusia sewaktu TK. Aku sayang Dede, dia selalu setia dikamarku, dia satu-satunya yang selalu menemaniku saat aku menagis, dia yang selalu mendengarkan curahan hatiku, dan dia juga yang selalu terkena tetesan air mata dan sedikit ingus ketika aku menangis. Saat aku tidur tak sengaja dia juga terkena iler ku. Oke dia mungkin agak bau tapi it's ok. Dia sangat setia sekali kepada ku walaupun dia dulu sering ditonjok dan dibanting oleh mas Bara, dan sempat ditonjok juga oleh papa. Huuu.... Saat aku pulang kampung, dia dengan setia menjaga rumah, tapi aku tak lupa mengucapkan selamat tinggal ketika hendak berangkat. Aku sebenarnya bingung, Dede itu laki-laki atau perempuan. Tapi karena dia sering tidur bersama ku jadi ngga mungkin dia laki-laki kan? Ok she's so cute. Yang baru-baru ini hampir saja mba Nek mau menambahkan Dede kapuk, katanya biar ngga letoy. Huaaa... Enak saja, aku suka Dede apa adanya, dia empuk dan suka aku cubit-cubitin, habisnya aku gemes!! Aku berkomitmen akan membawa Dede sampai aku nenek-nenek nanti! Sebenarnya masih banyak kisah Dede dan aku, tapi kepanjangan ahh, belum solat.

Dede dan Lola (Lola tidak diceritakan disini, karena dia terlalu besar, haha!)

2. Dodo (baca: Dudu) dan Dada

Mereka adalah kunciranku sewaktu SMP. Tapi mereka sudah tiada. Mereka bermata-dan bermulut kancing, ada telinganya juga. Dodo berwarna biru muda, dan Dada berwarna pink tua. Awalnya aku hanya punya Dodo saja, tapi karena keseringan dipakai dan warnanya sudah buluk terus matanya sudah hilang satu, akhirnya Dada pun datang! Teman-teman SMP ku kenal mereka. Sayang era kejayaan mereka hanya sebentar.

3. Baba dan Yiyi
Mereka adalah guling juga seperti Dede tapi mereka lebih kecil dan seukuran bayi: itulah nama mereka. Mereka datang memang sudah kembar, dan dijadikan mama sebagai bantalan disofa. Aku pernah ngagetin mba Nek, waktu ntu mba Nek pulang solat teraweh, aku ngga lagi solat, kemudian aku ngumpet didepan kamar mandi, pas mba Nek lewat aku langsung keluar, dan bilang "Bu ini bayinya!", si mba Nek langsung kagett. Hahaha. Yahh sepertinya tidak lucu, tapi bagi kami waktu itu lucu sekali.

4. Nonny

Dia itu kucing berwarna hitam-orange-putih. Dia sudah ada dari aku SD kelas 5, waktu itu Nonny masih kecil sekali. Dia suka datang kerumah, dan akhirnya jinak. Sama mba Nek pun dikasih nama NONNY. hihi. Nonny paling takut sama mas Gaga. Denger suaranya mas Gaga dari jauh saja dia langsung lari! Mas Gaga juga sering teriak "Woooo!!!" (ala screamo) setiap Nonny datang. Waktu pun berjalan sampai sekarang pun Nonny masih ada. Dia sudah tua dan sudah berkali-kali punya anak. Tapi anaknya belum ada yang still alive sampai sekarang, karena Nonny ngga becus merawat anak. Nonny juga sempat hampir mati. Waktu itu sehabis pulang kampung, digarasi Nonny tersungkur-sungkur, batuk-batuk, lemas, pokoknya udah sakaratul maut! Kami udah ikhlas kalau Nonny harus pergi. Tapi Allah berkehendak lain, Nonny pun masih diberi umur sampai sekarang! Dia sehat dan sudah beruban.

5. Udin

Udin ntu anaknya Nonny yang paling awet. Dia bercorak seperti sapi, hitam-putih, buntutnya pendek jadi kalau jalan lucu seperti nungging. Udin ntu bawel dan nakal, tapi aku sayaang sekali dengan Udin! Mas Gaga menilai kalau Udin ntu kucing licik. Dia bilang, "Liat aja matanya, licik!". Huuu... Dasar gogon! Sayang Udin menghilang begitu saja sepulang kami pulang kampung, entah dia masih hidup atau tidak. Huhuhu.

6. Chelsea

Chelsea adalah kucing anggora dari om Ade. Dia berwarna hitam keabu-abuan dan bermata kuning. Dia kucing yang manis dan jarang bicara, kalau bicara suaranya pun kecil sekali. Saat pertama kali bertemu dia sangat penakut dan pemalu. Dia paling takut mendengar suara-suara yang keras, dia benci dekat-dekat hairdryer mama yang berisik. Chelsea sangat sayang pada ku. Dia suka mengendus-endus muka ku, dia juga pernah mengendus-endus ketiak ku. Hihi. Dia setia nungguin aku saat lagi belajar. Saat aku tidur dia juga ikut tidur disampingku. Dia sangat aktif dan sukanya lari-lari. Pernah, pada waktu itu aku dan papa sedang menonton TV sambil tiduran dilantai, si chelsea sedang lari-lari kemudian dia melangkahi kepala kami berdua, diinjaklah kepala aku dan papa. Hihi. Dia pernah berantem sama kucing preman, terus dia lari kedalam sambil mencret-mencret. Dia ketakutan setengah mati. Dia juga sempat berselisih dengan Nonny, tapi lama kelamaan mereka akrab. Dia suka makan Whiskas dan Frikies. Si mbo Nek pernah gila sendiri pas aku mama papa pergi keBandung, dia cuma berdua dirumah dengan Chelsea, dia teiak-teriak "Chelsea sini makan!", padahal yang ditriakinnya cuma kucing. Jadi seakan-akan dirumah mba Nek ngga sendiri, biar ngga ada maling. Hihi.

Itulah mereka teman-teman setia ku yang ngga pernah menyakiti aku dan selalu membuatku gembira. Walaupun mereka sebagian telah tiada. Ok, teman-teman dekatku selalu berganti setiap lulus, SD, SMP, SMA. Tapi mereka diatas ngga pernah mengenal waktu dekat dengan ku. Makanya mereka diatas adalah
the best friends ever! Aku ngga akan pernah melupakan mereka.

xoxo